Bisa dikatakan setiap harinya saya tidak pernah lepas dari kopi, terlebih sebagai teman kerja saya di malam hari. Meskipun begitu, saya jarang sekali minum kopi lebih dari satu gelas per hari. Apabila sedang fokus mengerjakan deadline, sudah pasti dua gelas kopi adalah jawabannya.

Kebiasaan ini sudah saya lakukan sejak tahun 2022, tetapi akhir-akhir ini saya mulai merasakan dampaknya. Gejala yang saya alami mulai dari hipertensi, susah tidur, hingga vertigo. Hingga pada suatu ketika, orang tua meminta saya dengan tegas untuk berhenti minum kopi.

Tidak seperti biasanya yang suka mengelak, kali ini saya mengiyakan permintaan mereka dengan ikhlas. Menimbang tensi saya pernah mencapai 155/102 mmHg.

Setelah berpikir selama sejam untuk mencari substitusinya, akhirnya saya menjatuhkan pilihan ke jus buah. Mereka setuju dan seketika ibu bersedia untuk membantu membelikan buah di pasar yang harganya cocok. Tentu saja menggunakan uang dari saya.

Pasca kejadian tersebut, Amlodipin menjadi obat wajib yang harus saya minum setiap harinya. Selain itu, harga buah jauh lebih mahal apabila dibandingkan dengan sebungkus kopi bubuk seberat 200 g (berat bersih). Namun, pada akhirnya saya tidak begitu mempermasalahkan hal tersebut.

“Biarin mahal, tetapi sehat untuk jangka panjang.”, ujar saya dalam hati sambil minum jus buah untuk membuat tulisan ini.

Sehat-sehat, semuanya.


Discover more from Nohirara Swadayana

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Tinggalkan komentar Anda

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

To respond on your own website, enter the URL of your response which should contain a link to this post's permalink URL. Your response will then appear (possibly after moderation) on this page. Want to update or remove your response? Update or delete your post and re-enter your post's URL again. (Find out more about Webmentions.)