Kembali

dalam ,
Kembali
Tampilan halaman pengguna Wikipedia milik saya di layar monitor.

Terlepas julukan saya sebagai kontributor Wikipedia, sebenarnya saya tidak begitu aktif menyunting ensiklopedia daring tersebut. Alasannya klise karena kesibukan pekerjaan, tetapi sebenarnya karena faktor kejenuhan. Eh, iya. Itu juga klise.

Seperti yang telah diceritakan di sini, saya mulai berkontribusi di Wikipedia sejak tahun 2012 ketika duduk di bangku kelas 2 SMA. Kegetolan menyunting di Wikipedia berlanjut hingga kuliah, lalu kemudian perlahan berkurang setelah mengundurkan diri dari perkuliahan dan masuk ke dunia kerja.

Lambat laun, dunia media sosial mulai menarik minat saya. Saya melakukan eksplorasi melalui akun media sosial Wikipedia bahasa Indonesia maupun beberapa akun instansi lainnya yang pernah dikelola. Karenanya, saya mendapat kesempatan kerja di salah satu perusahaan komik digital sebagai social media officer.

Tidak bisa dipungkiri bahwa hal tersebut yang menjadikan saya kecanduan bermedia sosial dalam beberapa waktu tahun terakhir. Selain itu, tanggapan dan reaksi yang didapatkan tidak secepat di media sosial jika dibandingkan dengan hanya berkontribusi di Wikipedia.

Menghadapi suntingan (edit) yang merusak secara berulang menjadikan saya pada waktu itu stres dan jenuh untuk berkontribusi. Alhasil, saya memutuskan untuk tidak begitu aktif di Wikipedia. Toh, ini pun juga proyek sukarela yang bersifat tidak mengikat dan bisa dikerjakan pada waktu senggang.


Hingga pada suatu ketika, saya diundang oleh pihak Harian Kompas untuk menghadiri acara Gala Literasi Nusantara. Ketika sampai, saya disambut oleh pegawai Harian Kompas untuk menuju ke ruang jamuan makan. Saya bertemu dengan pembaca Kompas lain yang kebetulan beliau adalah seorang akademisi.

Beliau bertanya apa pekerjaan dan keseharian saya, lalu saya menjelaskan panjang lebar dan menggunakan kartu “Wikipedia” sebagai penutup penjelasan itu. Tidak saya duga, beliau terkagum-kagum akan penjelasan saya tersebut.

Sebagai konteks, sebagian akademisi masih memandang sebelah mata Wikipedia. Namun, saya memahami bahwa sebagian dari mereka masih belum mengetahui secara utuh cara kerja dari Wikipedia itu sendiri.

“Apakah kamu kerja di Wikipedia itu digaji?”, beliau bertanya.

Saya menjawab miskonsepsi tersebut dengan antusias, yakni Wikipedia adalah ensiklopedia yang dikerjakan secara sukarela. Seusai jawaban diberikan, saya melihat beliau terkesima akan respons tersebut.

“Jika dibandingkan dengan generasi zaman sekarang yang senang mengakses dan membuat konten media sosial, kamu melakukan sesuatu yang berbeda yaitu berbagi pengetahuan ke Wikipedia.”, ujarnya.

Saya mengucapkan terima kasih kepada beliau, sembari menahan malu di dalam hati karena saya pun juga membuat konten di media sosial. Tak lama, obrolan kami lanjutkan di meja makan dan saya juga menunjukkan cara kerja Wikipedia secara langsung kepada beliau.

Kalau boleh jujur, saya jarang menemukan akademisi yang begitu antusiasnya dengan Wikipedia dan mengapresiasi usaha kontributornya dalam membebaskan pengetahuan. Beliau menyadari hal-hal kurang mengenakkan di Wikipedia, tetapi ia menganggapnya sebagai proses untuk menghidupkan pengetahuan.

“Pengetahuan akan berkembang dan berubah sesuai zaman, serta pasti akan terjadi kesalahan di sana-sini sebagai bahan evaluasi bagi kita. Saya rasa Wikipedia pun juga begitu, selama ada niat dari kontributor untuk memperjuangkannya, maka itu sudah cukup bagi saya.”, ujar beliau dengan tenangnya.


Saya jadi teringat bahwa ketika belum mengenal Wikipedia, kehidupan saya bisa dikatakan madesu. Masa depan suram. Teman hanya sedikit, jadi korban perundungan, kebanyakan menyendiri di perpustakaan, dan lain-lain. Ini adalah hal yang menyedihkan bagi saya.

Ketika aktif berkontribusi di Wikipedia, saya dipertemukan dengan kontributor Wikipedia lainnya untuk berkembang dan belajar bersama. Dalam satu kesempatan, mereka meminta saya untuk berbicara di depan umum dalam waktu semalam. Sebagai catatan, pada waktu itu saya sangat tidak pandai dalam public speaking.

Kesempatan mulai terbuka secara perlahan, mulai dari wawancara di media, mengelola media sosialnya, menjadi pembicara, bertemu dengan orang penting nan ternama, hingga mendapat kesempatan bekerja di Wikimedia Foundation yang notabene adalah yayasan nirlaba pengelola Wikipedia dan proyek rekanan lainnya.

Saya akhirnya menyadari bahwa saya “besar” bukan dari media sosial, melainkan dari berkontribusi di Wikipedia. Pertemuan secara tak sengaja dengan Wikipedia yang membuat saya ada di titik ini dan memutuskan untuk membuat tulisan ini.

Dari dalam hati, saya meyakinkan diri untuk jauh lebih aktif berkontribusi di Wikipedia dibandingkan dengan bermedia sosial. Menimbang status saya sebagai pengurus, pemeriksa, dan pengawas di Wikipedia; keaktifan saya akan membantu kontributor lainnya yang membutuhkan bantuan untuk ke depannya.

Karena saya sudah menemukan semangat untuk kembali aktif berkontribusi di Wikipedia, tidak disangka bahwa jumlah suntingan saya pada saat ini adalah yang tertinggi sejak 8 tahun terakhir.


Kembali ke obrolan saya dengan beliau, akhirnya kami saling mengucapkan terima kasih dan beliau meninggalkan meja makan untuk bertemu dengan rekan-rekannya. Sebelum berpamitan, beliau membagikan kontak kepada saya dan memberikan wejangan singkat ini:

“Kamu tidak harus menjadi sama dengan yang lain agar dikenal orang, jadilah yang bermanfaat seperti kamu. Menghabiskan waktunya dengan berbagi dan menyempurnakan pengetahuan di Wikipedia. Saya harapkan generasi sekarang bisa seperti kamu ini.”, pungkasnya.

Pegawai Harian Kompas memanggil tamu undangan untuk bersiap masuk ke studio karena acara utama akan segera dimulai. Saya dengan semangat bangkit dari meja makan dan menuju ruangan, tetapi saya malah masuk ruangan yang ternyata bukan studio tersebut.

Aduh, karena perkataan beliau tadi rupanya saya jadi sempat kehilangan fokus. Sulit untuk dilupakan begitu saja.


Discover more from Nohirara Swadayana

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Tinggalkan komentar Anda

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

To respond on your own website, enter the URL of your response which should contain a link to this post's permalink URL. Your response will then appear (possibly after moderation) on this page. Want to update or remove your response? Update or delete your post and re-enter your post's URL again. (Find out more about Webmentions.)