Sudah lebih dari sebulan saya membiarkan blog ini tanpa adanya tulisan terbaru, bahkan hampir saja berubah menjadi sarang spam. Untung saja plugin kenamaan itu dapat menjalankan tugasnya dengan baik, sehingga saya dapat menghapusnya terlebih dahulu.

Ya, akhir-akhir ini saya lebih sibuk dibandingkan biasanya. Ini pertanda bagus, karena hasil jerih payah saya dapat menghidupi keluarga. Namun, di sisi lain, kebiasaan menulis yang mulai terbentuk pada tahun ini harus dikesampingkan begitu saja. Maklum saja, saya tidak mencari pundi-pundi melalui tulisan.

Setelah mencari-cari draf tulisan yang bisa dikembangkan, akhirnya saya menemukan satu draf untuk dapat diterbitkan. Berhubung draf tersebut sudah tidak relevan dengan kondisi terkini, maka saya merombak hampir sebagian besar isinya untuk menjadi tulisan yang Anda baca saat ini.


“Kita punya waktu 24 jam dalam sehari, jadi sudah seharusnya kita bisa melakukan banyak hal dalam waktu yang diberikan tersebut”, ujar seseorang dengan penuh sumringah di sebuah kedai kopi langganan saya.

Karena suara yang bersangkutan cukup kencang, hal itu dapat memecah konsentrasi saya dalam menuntaskan pekerjaan dengan tenggat waktu yang singkat. Selain bekerja di rumah, saya juga menyempatkan diri untuk bekerja di kedai kopi langganan agar tidak suntuk dalam bekerja.

Namun, apa yang ia sampaikan menggelitik pikiran saya. Apakah selama ini saya sudah memanfaatkan waktu yang dimiliki dengan sebaik-baiknya? Atau justru saya masih melakukan hal-hal yang tidak produktif dalam waktu tersebut? Seketika itu juga saya langsung ingat akan blog ini.

Saya pernah berkata bahwa “membuat tulisan secara rutin” akan menjadi resolusi tahun 2024 yang harus diwujudkan. Tidak ada ketentuan saklek perihal “secara rutin” itu, tetapi setidaknya saya harus membuat tulisan sekurang-kurangnya satu setiap bulan. Apabila tidak tercapai, saya tidak begitu memusingkannya.

Namun, kebiasaan membuat draf singkat yang biasanya saya lakukan setiap hari, lambat laun berkurang menjadi seminggu sekali. Alhasil, inilah yang membuat draf tulisan saya menjadi berkurang dan motivasi saya untuk menulis turut menurun.

Berhubung salah satu pekerjaan saya sudah selesai dan dalam waktu rehat, saya langsung menyegerakan membuka aplikasi pengingat yang disetel setiap minggunya untuk mengingatkan saya agar membuat draf tulisan blog sesegera mungkin.

Apabila saya memberikan sejenak waktu luang saya, maka saya senantiasa tetap konsisten dalam membentuk motivasi menulis yang kokoh. Beberapa saat kemudian, saya harus kembali fokus menuntaskan pekerjaan karena ada revisi yang wajib diselesaikan secepat mungkin.


Kalau boleh jujur, saya tidak bermimpi tinggi dalam menulis. Bahkan tidak terlintas di dalam benak untuk melakukan monetisasi dari tulisan yang saya buat. Perlu diingat bahwa bisa saja pendapat saya ini akan berubah dalam beberapa waktu ke depan, tetapi untuk saat ini hal tersebutlah yang berlaku.

Alasan saya menulis adalah sebagai bentuk “menarik diri” dari riuhnya media sosial, serta merasakan kenyamanan tanpa adanya keterikatan akan pendapat orang lain. Di sini saya bisa menjadi diri sendiri, apa adanya, serta membagikan cerita tanpa rasa khawatir yang berlebih.

Memang benar bahwa saya harus berusaha lebih untuk memberikan waktu sejenak dalam menulis. Kalau saja saya tidak mendengar ucapan orang itu di kedai kopi, maka bisa saja saya tidak akan musahabah diri.

Eh, maksud saya adalah muhasabah.

Hal seperti ini saja saya masih melakukan kesalahan, tetapi setidaknya saya ingat untuk mengkoreksi kesalahan tersebut. Semoga kesalahan saya dalam menulis secara tidak rutin bisa segera saya perbaiki.


Discover more from Nohirara Swadayana

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Tinggalkan komentar Anda

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.