Migrasi (2)

dalam
Migrasi (2)

Hampir saja saya lupa untuk memenuhi nas yang ada di tulisan sebelumnya, karena hampir satu bulan tidak ada pos di sini. Namun, kealpaan saya kali ini karena sedang sibuk pindah layanan hos (hosting) untuk blog ini.

Seperti yang sudah saya tulis di sini, saya menggunakan Dewaweb sebagai tempat bernaung dari blog ini. Selama hampir setahun terakhir, saya puas dengan layanan yang diberikan. Bahkan tak jarang saya menggunakan layanan pelanggan yang tersedia apabila blog saya mengalami gangguan atau kendala akses.

Namun, setelah saya melihat ada layanan hos dengan nama Rumahweb yang memberikan harga kompetitif dan keunggulan lebih banyak, maka setelah berpikir panjang saya putuskan untuk berpindah ke layanan hos tersebut.


“Loh, kenapa harus sampai berpikir panjang segala? Layanan itu jauh lebih masuk akal, baik dari harga maupun benefit yang diberikan.”

Begini, berpindah layanan hos itu tidaklah semudah menjentikkan jari. Saya harus memindahkan semua elemen blog yang sudah dibuat sebelumnya, mulai dari teks, tema, hingga gambar yang melekat di dalamnya. Selain itu, saya harus mengarsip berkas /wp-content untuk berjaga-jaga.

Sebenarnya layanan hos tersebut memberikan bantuan untuk pindah dari layanan hos lain, tetapi tetap saja prosesnya tidak instan. Dengan kenaifan saya pada saat itu, saya bersikukuh untuk memindahkan blog saya secara mandiri karena akan jauh lebih cepat prosesnya.

Setelah saya membeli layanan dari Rumahweb yang sesuai, maka proses migrasi secara resmi dimulai. Mula-mula, saya mencoba fitur ekspor yang disediakan oleh WordPress di layanan hos lama. Tidak disangka ternyata itu adalah keputusan yang tepat, karena sekitar 70 persen beban kerja saya sudah berkurang.

Tangkapan layar dari fitur ekspor WordPress.

Tidak lupa saya menginstal WordPress di layanan hos baru, serta menggunakan fitur impor (juga disediakan oleh WordPress) untuk memindahkan isi blog dari hos lama ke yang baru. Sekadar catatan, kedua fitur di atas tidak dapat memindahkan tema. Maka dari itu, saya harus menginstal tema yang sesuai di layanan hos baru.

Tangkapan layar dari fitur impor WordPress.

Ada satu momen ketika saya tidak menemukan berkas gambar blog saya di komputer maupun external hard disk. Di sinilah arsip /wp-content yang sudah saya unduh dari hos lama sangat membantu, karena saya hanya perlu mengambil dari arsip dan mengunggah berkas gambar ke tulisan yang sesuai di hos baru.

Terlepas dari semua kemudahan yang ada, tetap saja proses migrasi berlangsung selama seharian penuh. Blog saya sempat muncul pesan galat (error), sehingga saya harus mengulang proses instalasi sebanyak dua kali. Ini juga harus saya imbangi dengan pekerjaan utama yang tidak bisa ditinggalkan begitu saja.

Setelah bergelas-gelas air putih dan dua gelas kopi saya habiskan, akhirnya saya berhasil memindahkan seluruh isi blog ke hos yang baru ini. Saya berekspektasi masih akan memperbaiki hal-hal kecil di sini, tetapi setidaknya tak sampai menghabiskan waktu saya selama seharian penuh.


Hingga tulisan ini dibuat, tidak ada kendala berarti dalam mengakses blog di layanan hos baru ini. Bahkan dalam beberapa kesempatan, kecepatan aksesnya jauh lebih cepat apabila dibandingkan dengan layanan hos sebelumnya.

Kecepatan akses blog ini sesuai dengan keinginan saya untuk membuat situs web yang cepat dan ringan diakses oleh siapa saja. Saya percaya bahwa situs web yang cepat dan ringan akan membuat pengunjungnya betah untuk berlama-lama di sana, serta tidak menggerutu karena aksesnya yang sangat lambat.

Saya sendiri suka akan elemen minimalis di blog ini, karena saya ingin menonjolkan tulisan yang dibuat agar lebih menarik perhatian pembaca. Apabila dibuat terlalu ramai, maka bisa saja pengunjung merasa terdistraksi dan tidak fokus untuk membaca tulisan, bahkan terkesan mengganggu.

Pada akhirnya, tidak banyak yang berubah dari blog ini setelah proses migrasi. Intinya semua tetap sama, termasuk pula tulisannya. Sebenarnya ada satu hal yang perlu diubah, yaitu konsistensi saya untuk menulis di blog ini. 😅


Discover more from Nohirara Swadayana

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Tinggalkan komentar Anda

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.