Dalam bahasa Latin, vere (atau vērē) sebagai kata keterangan atau adverbia memiliki arti “benar-benar” maupun “sungguh”. Sederhananya, kata ini digunakan sebagai bentuk penegasan dari apa yang ditulis dan/atau diucapkan agar orang lain percaya.

Sebagai contoh, kalimat “Et dixit : Vere dico vobis, quia vidua hæc pauper plus quam omnes misit” memiliki arti “Ia berkata: Sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang itu”.

Kemarin sore, ketika misa Malam Paskah (Sabtu Suci), pastor gereja tempat saya berkunjung membicarakan soal penggunaan kata ini. Ia juga menjelaskan bahwa moto Pekan Suci di gereja tersebut adalah “Surrexit vere, alleluja!”, dalam bahasa Latin berarti “Ia sungguh telah bangkit, haleluya!”

Pastor tersebut menegaskan dan memberikan semangat kepada umat yang hadir bahwa Yesus Kristus telah bangkit dari kematian. Saya pun percaya demikian, bahwa Ia telah bangkit menuju kemuliaan-Nya.

Christus surréxit!
Surréxit vere, allelúja!

Selamat Paskah!


Discover more from Nohirara Swadayana

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Tinggalkan komentar Anda

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.