Setelah sekian lama disadari, bahwa sejatinya blog merupakan ranah internet di mana saya bermuara. Bermula dari ketidakpercayaan diri untuk memulainya, tetapi pada akhirnya saya bisa memantapkan diri untuk rutin menulis di blog ini sejak awal tahun 2024 yang lalu.
Sebelumnya saya sangat tidak bisa dilepaskan dari yang namanya media sosial. Semakin dipaksa untuk menjauh, maka semakin liar tingkah saya untuk bisa mengaksesnya setiap waktu. Layaknya orang yang kecanduan, bagi saya sehari (bahkan sejam) tanpa media sosial bagai makan tanpa nasi. Sebuah keharusan.
Lambat laun, perhatian saya terhadap media sosial semakin berkurang. Akun media sosial pribadi saya biarkan tanpa informasi terkini, kecuali untuk mempromosikan tulisan terbaru di blog ini. Waktu senggang saya habiskan untuk membuat draf tulisan dan menerbitkannya jika dirasa sudah layak terbit.
Selain itu, saya bisa mengurangi ketergantungan untuk melihat layar ponsel secara konstan ketika di luar rumah. Saya tetap mendengarkan musik di penyuara telinga dalam perjalanan ke kantor, tetapi tanpa mengeluarkan ponsel dari saku. Toh, saya bisa menikmati musik untuk mengusir kebosanan.
Semua itu bisa saya raih hanya dengan melakukan satu hal, yaitu nge-blog. Beberapa manfaat lainnya juga pernah saya bagikan di sini.
Berbicara soal blog, tajuk yang pernah saya gunakan di halaman utama blog ini adalah “sebuah blog manasuka yang dibuat dan dikelola oleh orang biasa.”

Tajuk tersebut dibuat karena pada awalnya saya menganggap blog ini hanya untuk aktivitas sampingan, serta akan digarap secara suka-suka tanpa ada arah yang berarti. Memang terkesan pesimistik, karena hal itulah yang terlintas di benak pada saat itu.
Namun, pada akhirnya blog ini menjadi tempat utama bagi saya untuk menghabiskan waktu senggang di internet. Secara tidak langsung, blog ini bukan lagi digarap secara suka-suka, melainkan dijalankan secara serius secara bertahap. Saya harus mengganti tajuknya agar sesuai dengan keadaan saat ini.
Saya teringat dengan komentar dari Paman Tyo di salah satu tulisan blog ini, bahwa menulis dan membaca dapat merawat benak/ingatan. Seketika itu pula, petikan dari komentar Paman tersebut saya jadikan tajuk baru untuk blog ini:
Sebuah catatan yang dibuat untuk merawat ingatan.

Selain sosok Paman yang merupakan blogger senior di mata saya, pendapat Paman tersebut memang ada benarnya. Semakin seseorang berumur, maka besar kemungkinan ia akan melupakan apa yang telah diingat dalam hidupnya.
Maka dari itu, salah satu cara untuk menjaga dan merawat ingatan tersebut adalah dengan menjadikannya sebuah tulisan. Caranya bisa bermacam-macam, tetapi bagi saya sendiri medium yang paling cocok adalah dengan blog.
Saya tidak berharap muluk-muluk akan blog ini. Saya hanya berharap semoga blog ini senantiasa menjadi tempat saya bernaung, bercerita, hingga menjaga semua ingatan saya kini hingga seterusnya.
Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Paman Tyo, karena secara tidak langsung sudah menjadi motivasi eksternal saya dalam menulis. Semoga Paman sehat selalu dan diberikan yang terbaik dalam hidup.
Saya juga berterima kasih kepada Uda Ivan Lanin, karena menjadi sosok pertama yang menyalakan api semangat saya untuk tetap menulis dengan percaya diri. Semoga Uda sehat selalu dan diberikan yang terbaik dalam hidup.
Terakhir, saya ingin berterima kasih kepada Anda sekalian yang menyisihkan waktunya untuk berkunjung ke blog ini. Semoga Anda sekalian juga sehat selalu dan diberikan yang terbaik dalam hidup.
Saya memang jauh dari kata sempurna, tetapi izinkan saya untuk terus membagikan dan menjaga ingatan di sini agar bisa bermanfaat bagi diri sendiri maupun Anda sekalian.
Tinggalkan komentar Anda